Interaksi Diclofenac Sodium
Interaksi obat bisa mengubah cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping. Nah, berikut obat-obatan yang bisa berinteraksi dengan obat ini:
Cara Tepat Menyimpan Obat Divoltar
Sama halnya dengan obat-obat lain, divoltar juga harus disimpan dengan cara yang tepat.
Begini cara penyimpanan divoltar yang disarankan:
Berkaitan dengan cara membuang obat yang tepat dan aman, Moms bisa menanyakan langsung kepada apoteker saat membeli obat.
Baca Juga: 8 Manfaat Daun Kentut, Bisa Obati Herpes!
Efek Samping Diclofenac Sodium
Ada beberapa efek samping yang paling umum, yaitu:
Periksakan ke dokter apabila efek di atas bertahan atau semakin memburuk.
Kamu juga perlu berhati-hati dengan tanda-tanda efek samping serius, seperti:
Obat ini juga bisa menyebabkan alergi. Mau tahu apa saja dampak dari alergi obat? Simak artikel ini: Alergi Obat Bisa Sebabkan Syok Anafilaksis.
Jadi, segera periksakan ke dokter apabila mengalami gejala alergi obat, seperti:
Karena alergi obat bisa berbahaya, kamu perlu mengetahui pertolongan pertamanya. Kamu bisa membaca artikel berikut untuk mengetahui pertolongan pertama saat alergi obat Ketahui Pertolongan Pertama Alergi Obat yang Perlu pahami.
Diclofenac tablet atau kapsul
Biasanya, dokter akan merekomendasikan untuk mengonsumsi obat tablet atau kapsul ini sebanyak 2-4 kali dalam satu hari. Pengonsumsian obat ini harus menggunakan air putih agar tidak terjadi efek samping.
Selain itu, jangan langsung berbaring setelah mengonsumsi obat ini. Untuk mencegah sakit perut, kamu perlu mengonsumsi obat ini setelah makan atau saat makan.
Pastikan untuk menelan obat ini dalam bentuk tablet atau kapsul. Sebaiknya jangan mengunyah, memecah, dan menghancurkan tablet atau kapsul karena dapat meningkatkan risiko sakit perut.
Kontraindikasi Diclofenac Sodium
Kontraindikasi adalah gejala atau kondisi yang membuat pengobatan tidak dokter sarankan atau tidak dokter perbolehkan sama sekali. Obat ini tidak boleh kamu konsumsi bersama inhibitor COX-2 selektif karena meningkatkan risiko masalah kardiovaskular, seperti stroke.
Obat ini juga tidak boleh kamu gunakan dalam operasi cangkok bypass arteri koroner karena bisa meningkatkan risiko stroke yang lebih tinggi.
Klik gambar di bawah ini untuk temukan obat resep dan produk kesehatan yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.✔️
Interaksi Diclofenac Sodium
Interaksi obat bisa mengubah cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping. Nah, berikut obat-obatan yang bisa berinteraksi dengan obat ini:
Ikhtisar Obat Premaston
Cara kerja Premaston dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa allylestrenol. Senyawa ini merupakan steroid sintetis yang struktur dan fungsinya mirip dengan progesteron dan progestin. Senyawa ini dapat berikatan dengan reseptor progesteron dan estrogen pada sel target di saluran reproduksi wanita, kelenjar susu, hipotalamus dan hipofisis.
Efek yang ditimbulkannya yaitu memperlambat pelepasan hormon GnRH (Gonadotropin Realeasing Hormon) dari hiptalamus dan juga memperlambat peningkatan hormon LH (luetenezing hormon).
Saat embrio sudah tertanam di dalam rahim, progesteron akan bertindak mempertahankan kehamilan. Ia juga akan menstimulasi pertumbuhan jaringan alveolar mamae untuk membantu mempersiapkan produksi ASI dan melemaskan otot polos uterus untuk mendukung pertumbuhan janin.
Efek Samping Premaston
Premaston umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Premaston tersebut meliputi:
Efek samping ini dapat berbeda-beda pada masing-masing orang. Umumnya ringan dan menghilang setelah penghentian penggunaan obat. Jika efek samping ini terus terjadi dan semakin intens, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
Divoltar 50 mg Tablet adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Divoltar 50 mg Tablet juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.
Divoltar 50 mg Tablet mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Diclofenac adalah nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) dengan nama kimia 2- (2,6-dichloranilino) asam fenilasetat.
Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX)1 dan siklooksigenase COX 2. Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Karena tidak selektif maka efek samping peningkatan asam lambung atau iritasi lambung mungkin terjadi paska pemakaian obat ini.